16 Oktober 2017

Progres Pembangunan Pangkalan Armada Terpadu di Teluk Ratai Mulai Nampak

16 Oktober 2017


Wakasal Tinjau Pembangunan Dermaga Armada Terpadu Teluk Ratai. (photo : TNI AL)

Wakasal Tinjau Pembangunan Dermaga Armada Terpadu Teluk Ratai

Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman M., S.E. beserta rombongan melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka meninjau lokasi pembangunan kawasan Armada Terpadu di Pantai Caligi, Teluk Ratai, Lampung, Rabu (11/10/2017)

Dalam kunjungan kesekian kalinya ke Lampung, Wakasal beserta rombongan yang terdiri dari Asrena Kasal Laksamana Muda TNI Tri Wahyudi, S.E., M.M., Dankormar Mayjen TNI Mar Bambang Suswantono, Kadisfaslanal Laksamana Pertama TNI M. Simbolon, S.Pi., dan Paban V Faslan Kolonel Laut (T) Puguh Santoso, dalam kesempatan ini mereka menggunakan pesawat Helly TNI AL langsung dari Jakarta ke Piabung dengan disambut dan didampingi oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Lampung, Kolonel Laut (P) Kelik Haryadi, S.H., M.Si beserta Danbrigif-3 Marinir Kolonel Marinir Umar Farouq serta pejabat lainnya.

Sebelum meninjau ke lokasi terlebih dahulu dilaksanakan paparan master plan dari kawasan Armada Terpadu dan progres pembangunan Dermaga serta Sarana prasarananya dari tim Direksi dan Pengembang dilanjutkan dengan meninjau langsung dari kemajuan pembangunan Dermaga, selain itu juga dilaksanakan pengecekan lokasi rencana dari Denah pembangunan sarana prasarana seperti lokasi Gedung Mako dan perkantoran, Pembuatan Kanal dan Irigasi serta normalisasi muara sungai Sabu, Pembuatan Jalan penghubung, Penampungan Air bersih serta rencana pembangunan Fasilitas lainnya.

Turut hadir juga dalam peninjauan tersebut para Perwira dari Staf Kormar, Lanal Lampung dan Brigif-3 Marinir yang diahiri foto bersama dengan rombongan Wakasal. (TNI AL)



Pangkalan Armabar Mulai Dibangun, Danlanal: Lampung Akan Menyaingi Jakarta
17 Agustus 2017


Suasana pembangunan pangkalan Armabar di Pantai Caligi, Pesawaran, Lampung di bulan Agustus lalu (photo : Kupas Tuntas)

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pangkalan Armada Barat (Armabar) TNI AL di Lampung mulai dibangun di Pantai Caligi, Pesawaran.

Komandan Lanal Lampung, Kolonel (P) Kelik Haryadi, mengatakan pembangunan sudah dilakukan sejak 3 minggu lalu, dimulai dengan pembuatan dermaga, yang ditargetkan selesai 2017.

Setelah itu, pembangunan dilanjutkan 2018 dengan penambahan fasilitas, seperti gedung dan fasilitas pendukung lainnya.

“Targetnya 2019 sudah bisa digunakan, dan akan diresmikan oleh Presiden. Karena, salah satu nawacita Presiden adalah membangun pertahanan maritim,” ujar Kelik di ruang kerjanya, Selasa (15/08/2017).

Danlanal menjelaskan, nantinya di Teluk Ratai akan dibangun armada terpadu berbasis SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu), yang terdiri dari Pangkalan, KRI, Penerbangan, dan pasukan Marinir. Personel TNI AL di Lampung juga akan bertambah hingga di atas 10 ribu prajurit.

“Jika suatu saat dibutuhkan dalam perang, kita bisa cepat mengumpulkan kekuatan di satu wilayah. Kalau saat ini kan terpisah, Pasukan Marinir 2 di Cilandak, KRI di Tanjung Priok, memerlukan waktu dan kurang efektif dalam pertempuran,” jelasnya.

Di Teluk Ratai Lampung, nantinya akan dipadukan berbagai unsur, Armabar, Kolinlamil, Pusidros, Pusperbal, dan Marinir. Maka dipastikan di 2019 akan ada pergeseran personel dari daerah lain menuju Lampung.

“Jumlahnya di atas 10 ribu personel. Karena untuk KRI saja kita hitung personelnya untuk kapal kecil diawaki 50 orang, kapal besar bisa di atas 200 orang. Nanti di Lampung akan banyak KRI,” kata Kelik lagi.

Menurutnya, pembangunan Armabar akan berdampak positif bagi Provinsi Lampung. Ekonomi juga akan membaik dan stabilitas keamanan juga demikian. Selain itu, pembangunan rumah untuk para personel TNI AL di Armabar ini juga akan mendukung property di Lampung.

“Yang jelas keamanan akan terjamin, investor tidak akan ragu berinvestasi di sini. Pokoknya Lampung bisa jadi saingannya Jakarta,” tuntasnya.


Teluk Ratai, Lampung (image : GoogleMaps)

Sementara, Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir, Kolonel (Mar) Umar Farouq, mengatakan dengan pembangunan Armada terpadu ini Brigif-3 Marinir akan bertransformasi menjadi Pasukan Marinir (Pasmar). Ia mengatakan saat ini baru ada dua Pasmar, yakni Pasmar 1 di Surabaya dan Pasmar 2 di Jakarta.

“Brigif 3 jadi cikal bakal Pasmar. Nanti Indonesia akan memiliki 3 Pasmar. Konsepnya, Pasmar 1 di Lampung membawahi ujung Sumatera sampai Kalimantan bagian barat dan Jakarta. Pasmar 2 di Surabaya membawahi Kaltim dan Sulawesi, dan Pasmar 3 di Sorong membawahi wilayah timur Indonesia,” bebernya, kemarin.

Disversi kekutan ini, sambung dia, untuk mendukung komando armada TNI AL yang juga akan dibangun jadi 3, yakni Armada Timur, Armada Tengah dan Armada Barat.

Tak hanya AL, penambahan serupa juga dilakukan TNI AD dan AU. Dimana nantinya Divisi Kostrad juga akan menjadi tiga (saat ini masih 2) dan AU juga demikian.

“Dalam menghadapi ancaman dari luar. Kita mempersiapkan diri dengan tindakan preventif untuk menjaga kedaulatan negara. Secara otomatis personel Marinir di Lampung juga akan bertambah untuk mengembangkan kekuatan material,” jelas Danbrigif.

Terkait tahapan yang sudah berjalan, ia mengatakan saat ini sudah dibangun dermaga untuk digunakan tempat memasok logistik menuju Lampung. di Teluk Ratai akan dibangun Pangkalan TNI AL, sehingga status Lanal nantinya akan bertransformasi jadi Lantamal.

“Pemilihan Lampung tidak serta-merta, banyak pertimbangan seperti kondisi alam maupun jalur taktisnya. Itu semua sudah dikaji oleh dewan strategis para petinggi TNI AL,” pungkasnya.

(KupasTuntas)

8 komentar:

  1. Saya sedang membayangkan apabila Indonesia tidak ikutan program KFX-IFX yang habis trilyunan itu pastilah kita punya beratus ratus jenis alutsista baru atau lokasi2 pertahanan nasional terkini dan pastinya lebih heboh dan canggih daripada yg dimiliki sekarang.

    Tapi saya setuju dengan Pemerintah untuk menafikan sementara memiliki alutsista canggih yang tinggal beli dengan kemandirian bangsa terutama memberi bekal kejayaan bagi generasi Indonesia mendatang.

    Apapun yang terjadi biarpun banyak yg bully kita belinya cuma bisa sedikit sedikit (karena harus kompromi dengan uang yang dialihkan ke program KFX-IFX) tetap ada yang lebih penting diujung sana.... menuju era Kejayaan TNI yang mandiri demi martabat bangsa. Amin

    BalasHapus
  2. Sekarang baru ada 2 armada barat dan timur..jumlah KRI(semua tipe) 150 unit,hitungan mentah 75-75 KRI..kalo 3 armada.. berarti kurang 75 unit KRI lagi minimal..(dalam banyak tipe)..mari kita kawal untuk pemenuhan minimal 75 unit KRI tsb..yg kemungkihan kekuatannya akan imbang 75-75-75...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sptnya gak bakal nambah lg dech om jendral.

      penting bila punya kapal yg umurnya rata2 muda, moderen lengkap, sehingga efisien sehingga faktor kesiapan perang alutsista itu sendiri tinggi.

      kalo py banyak itu repot maintenance & biaya operasi tinggi. apalagi kalo dlm keadaan damai. mendingan pasang ranjau yg banyak sbgi pager, kalo meledug, artinya ada penyusup haha!👻

      Hapus
    2. Lu gila kasih ranjau di laut?? Kapal dagang juga bisa jd korban😡

      Hapus
    3. mayan sich😇

      tp gimana lagi om. negeri ini punya 39 selat.
      sebiji model selat malaka aja, rumit abis.

      ibu menhan bumi datar kita aja kmaren membuat pernyataan mencengakan😱
      dia mengaku dpt laporan a1 dr seorang kumendan kasel negara asing, yg mengatakan bhw dulu dia sering ngider2 kaselnya di kawasan timur kita utuk latihan & itu gak terdeteksi sama sekali. ngerih bukan??
      pas guwe cekidot kasel yg dipake, ternyata sama ama py kita en lebih toku😋
      artinya kasel type cakra emg yahud euy👍 gak slh pilih eyang ato haha!

      Hapus
    4. soal keamanan bernavigasi, tnang kan uda ada kapal navigasi baru tuch, tinggal minta map navigasi dr institusi mrk,
      asal patuh smua kapal non militer bakal selamat..yg bandel pst penyelundup tuch haha!👹

      Hapus
  3. kalo sekedar mao mindain armabar, kyknya jgn tanggung2 dech.

    guwe lbh demen yg lgs aja head to head di pesisir sumatera timur, tinggal pilih dari aceh, medan, dumai, jambi, palembang, bangka & belitung ato kalo perlu p.bintan, tanjung pinang

    kan enak lebih deket, kalo ada macem2 tinggal comot aja tuch provokatornya cem tentra ompol dkk haha!👻👻👻

    lampung ok jg sich tp kliatan ngumpet.
    namun kita tetap butuh buat ngonci daerah selat, macam di kaltara ama palu.
    di merak kmrn guwe uda liat ada pangkalan tni al, trs ada yon komposit kostrad jg di banten, pas dech.

    BalasHapus