10 April 2017

Tidak Ada Pesawat Tua, Tidak Ada Pesawat Rongsokan, Kenapa?

10 April 2017

A-1303, C-130B yang diakuisisi tahun 1960 (photo : Mas Bayuwibowo)

Menurut anda, berapakah usia penggunaan suatu pesawat? Apakah 10 tahun, 25 tahun atau bahkan 50 tahun? Tak ada jawaban yang tepat, karena ternyata sebuah pesawat tidak memiliki usia pakai. Jadi sejatinya tidak ada pesawat yang tua dan tidak ada pesawat yang rongsokan.

Sebagai contoh, pesawat C-130 Hercules yang masuk lebih dulu ke tubuh TNI Angkatan Udara (AU) ketimbang F-5 Tiger, ternyata masih dapat dioperasikan dengan baik. Sementara jet tempur F-5 Tiger telah purna tugas lebih dulu ketimbang pesawat angkut berat C-130 Hercules.

“Mengenai usia, berapa tahun idealnya pesawat Hercules atau pesawat-pesawat yang lain, saya kira tidak ada aturan ataupun manual yang dikeluarkan oleh pabrik yang menentukan seberapa usia pakai suatu pesawat. Mungkin walaupun bahasa ini kesannya sering kita dengar, bahwa tidak ada pesawat yang tua, tidak ada pesawat yang rongsokan,” terang Komandan Lanud Abdul Rahman Saleh, Marsma TNI Julexi Tambayong, beberapa waktu lalu kepada Angkasa.

Jika menengok ke Amerika Serikat, hingga saat ini pesawat-pesawat sisa perang dunia kedua masih terbang dan layak untuk terbang. Poin pentingnya adalah selama pesawat terawat dengan baik, seluruh komponennya yang digunakan sesuai dengan standarnya, maka sebuah pesawat akan mampu dan layak untuk tetap terbang.


A-1331, C-130H ex RAAF yang diakuisisi tahun 2016 (photo : Dave)

“Ya pesawat itu yang ada adalah yang serviceable dan non–serviceable. Jadi batas usianya tidak bisa kita tentukan,” kata sang mantan Panglima Kosekhanudnas I ini.

Terkait dengan pesawat Hecules yang masih melakukan pengabdian, alumni AAU 1988 ini mengatakan bahwa pesawat Hecules pun sudah mengalami beberapa kali perbaikan melalui service life extension program (SLEP) untuk memperpanjang usia pakai.

“Jadi walaupun Hercules buatan tahun 1960an, tapi kalau kita lihat strukturnya sudah banyak yang mengalami perubahan-perubahan, termasuk beberapa retrofit yang dilaksanakan terhadap pesawat tipe B, pesawat yang paling lama. Itu sudah mengalami retrofit yang sebenarnya meningkatkan kemampuan termasuk memperpanjang usia pakai,” jelas Julexi.

(Angkasa)

11 komentar:

  1. Jika kita bisa menyediakan sparepart secara mandiri
    Oh alangkah bangganya.
    Semoga pemerintah ke depan lebih mempunyai "goodwill" untuk mendukung kemandirian Alutsista kita.

    BalasHapus
  2. Indonesia pengguna hercules pertama di Asia dan pemilik kapal selam terbanyak diwilayah selatan di era 60an,, ikut senang kita pernah jaya dan akan selalu jaya, bravo indonesiaku

    BalasHapus
  3. Pesawat tua memerlukan perawatan lebih sering dan perbaikan lebih besar dan mahal itu berarti pesawat tua lebih sering di darat untuk di rawat . Lebih cilaka lagi dana buat merawat pesawat tua di korting akibat nya bisa fatal sudah teebukti makan korban tidak sedikit .

    BalasHapus
  4. Try explaining that to the USAF: they still operate B-52s, T-38s and C-135s.

    BalasHapus
  5. Cost operation n maintanance semakin mahal..lbh baik yg sudah mengabdi terlalu lama ya di ganti...jgn nanti ada pesawat yg jatuh bru diributkan lagi...belajar dri pengalaman....pesawat baru psti lbh baik lebih efektif dan efisien...wlpn tdk ada jaminan bahwa pswt baru tdk akan jatuh...Klw pswt tdk mw jatuh tdk usah diterbangin dan dikacain aja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. serem amat dikacain om, emangnye ikan diakuariumin haha!
      guwe se7 bgt om tupz mua2nya.

      soal hrs diganti, bertahaplah kan gak smua herki rusak.
      problemnya masi blom jelas mo ganti dgn yg mana yang setara bahkan melebihi kedigjayaan putra zeus ini haha!

      Hapus
  6. Good and nice article!

    US has been operating "old" aircrafts.
    B-52 in the service since 1955 and expected to serve into 2040s.

    CH-47 in the service since 1962, etc

    Russia still use Tu-95.

    BalasHapus
    Balasan
    1. And that happen only and with only "the original part be changed by it's original sparepart on time.

      Hapus
  7. ya positif thinking!!!
    kenapa indonesia bisa dijajah belanda 350 tahun?
    ya karena positif thinking!!
    kalau kesultanan banten tidak mengizinkan belanda bikin pos di sunda kelapa, belanda gakan sempat kuat!! keep positif thingking, pasrah, bersyukur dan berusaha seminim mungkin, saya yakin indonesia bakal jadi budak selamanya!

    BalasHapus
  8. betul gada pesawat tua, gada pesawat rongsokan!! yang ada pesawat jatuh

    BalasHapus
  9. Tidak ada pesawat tua ...bisa di artikan pak menhan mau borong pesawat rongsokan lagi hehe ....kayaknya penguasa sekarang sudah tidak bisa di andalkan lagi untuk merangkul semua golongan untuk menjaga luas nusantara .

    BalasHapus