19 April 2017

Medium Tank Pindad - FNSS Masih Proses Perakitan

19 April 2017


Chasis medium tank kerjasama RI-Turki (photo : Tank Mühendisi)

Tank Baja Kolaborasi RI dan Turki Masih Proses Perakitan

Bandung - PT Pindad (Persero) khususnya Direktorat Teknologi dan Suplai tengah merakit medium tank. Kendaraan tempur ini dirakit atas kerja sama Pindad dengan perusahaan asal Turki, FNSS.

Menurut General Manager Divisi Kendaraan Khusus Pindad, Agus Edy Suprihanto, medium tank ini merupakan kendaraan tempur beroda rantai dilengkapi dengan canon kaliber 105 milimeter. 

"Kendaraan ini dikembangkan bersama antara dua negara, kita Pindad, dan Turki," katanya, di Lapangan Tembak Kendaraan Khusus Pindad, Jalan Terusan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (18/4/2017). 

Saat ini kendaraan tempur tersebut masih dalam tahap perakitan dan masih berupa prototipe. Satu berada di Turki, dan satu lagi di Indonesia. 

Rencananya kendaraan ini akan dipamerkan dalam pameran milter di Turki pada Mei 2017 mendatang. Sementara di Indonesia rencananya akan dipamerkan Oktober saat Ulang Tahun TNI Oktober mendatang.

"Posisi sekarang masih dalam tahap perakitan," ujarnya. 

Perbedaan kendaraan ini dengan tank konvensional dilihat dari sisi ukuran. Medium tank ini ukurannya jauh lebih kecil. 

"Medium tank ini, real tank hanya ukuran lebih kecil," ujarnya.

(Detik)

16 komentar:

  1. Mantab... maju terus PT.Pindad...

    BalasHapus
  2. Tahniah..syabas ...indonesia telah berjaya bine kereta kebal di kawasan ASEAN,tak de satu negarapun di ASEAN yg telah berjaya bine tank kereta kebal....indonesia strong

    BalasHapus
  3. wah tahniah...ni tank bakal pakai mesin & sistem kontrol buatan PT pindad kah?? boleh kongsi spec nya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mesin dan sistem lain diserahkan pada end user ,mau pilih yang mana .

      Hal itu biasa terjadi dimana-mana .Pesawat produksi Airbus pakai mesin buatan pabrik yang di inginkan konsumen seperti boing amerika atau lainnya .
      Pindad belum buat mesin karena jelas tidak ekonomis .Alasannya bukan tidak punya kemampuan tapi jelas tidak akan imbang dengan pemasukan .Syarikat tentu goal nya profit ,basic economy .

      Pindad sekarang akan membuat alat-alat pertanian mekanik yang lebih menjanjikan keuntungan .
      https://abarky.blogspot.co.id/2017/04/pt-pindad-kembangkan-alat-dan-mesin.html

      Hapus
  4. @unknow

    100% setuju..

    apalagi klu negara asean lain yg pasar domestiknya 10x lipat lebih kecil dari indonesia..JELAS tidak cost effective..

    Pasar domestik sangat penting bagi mendukung RnD berterusan..kekuatan RnD lah senjata bagi lokal brand bermain di pasar global..banyak negara meng kontrol pasar domestik dgn kebijakan yg mendukung brand lokal sebelum ikut serta pasar global yg sangat mencabar..

    setakat ini,saya masih belum dengar ada negara asean lain yg sudah membangun motosikal 100cc 100% lokal tanpa membeli pattern atau kolaborasi..

    so jangan aneh kalau negara asean lain tak mampu membina tank @ pesawat yg JELAS perlu dana RnD yg tak terjangkau...

    Adalah 1 keanehan luarbiasa jika sebuah negara masuk bidang pembuatan tank @ pesawat tapi menutup mata pada industri permotoran jauh lebih menjanjikan kerana lebih besar konsumer lokalnya..








    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk Motosikal ada Brand Indonesia ,yaitu Viar Motor ,tahap pertama beli lisensi mesin dari Taiwan .Tahap selanjutnya akan di rancang sendiri oleh insinyur tempatan kolaborasi dengan AHLI taiwan ,step berikutnya baru asli rancangan dalam negri .
      jalan masih panjang ,bersaing dengan jepang dan Korea yang sudah kuat net service nya tidak mudah untuk negara sebesar Indonesia . Tapi produknya sudah mulai diminati oleh anak muda dan untuk daerah perkebunan terutama yang roda 3 .
      http://viarmotor.com/

      Hapus
  5. @nadine

    ya saya tau hal itu..cuma saya baru tau bahwa bina pesawat & kapal perang siluman itu lebih mudah & murah RnD nya dari membina motosikal.. :)

    Good luck kawan..smoga sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masing-masing ada bajet nya ,untuk militer tidak sampai 2,2% dari PDB . anggaran pertahanan Indonesia dalam persentase PDB adalah yang terendah di ASEAN dengan angka 0,8 persen pada 2014, jauh di bawah rata-rata regional sebesar 2,2%. Jadi tidak benar bahwa indonesia lebih memperhatikan militer . Bahkan angkanya lebih rendah di banding Malaysia dan Singapure .
      Saya sudah sebut ada tahapannya/stage ,lisensi dulu kemudian baru rancang sendiri oleh insinyur Indonesia. Saya percaya tak butuh waktu lama kalau hanya buat mesin motosikal ataupun mesin kereta ,karena sebenarnya sudah ada prototype yang dibuat ahli Indonesia tapi karena tidak ada syarikat yang berminat membeli maka hanya berhenti sampai prototype saja. Viar ,motor dipunyai 100% orang indonesia bukan joint venture .
      Seperti kamu sebut kalau mau riset dari awal akan menghabiskan masa yang panjang dan dana yang besar. Itu satu satunya cara yang bisa cepat jadi negara mandiri ( self-sufficient ).
      Kamu pakai standard ganda ,kalau Malaysia boleh /wajar karena pasarnya kecil tapi kalau Indonesia tidak boleh ?? Ha..ha american style.
      Sampai sekarang proton belum punya engine rancangan sendiri walau sudah belasan tahun .
      Tidak mudah masuk pasar yang sudah dikuasai brand jepang dan korea mereka sudah bangun ratusan after sales service centre diseluruh Indonesia .
      Walau pasar besar pemerintah tidak bisa begitu saja mem proteksi buatan dalam negri ,akan kena denda oleh WTO dan macam macam sanksi .
      Ada brand local misalnya untuk produk electrik seperti Polytron produknya macam -macam seperti peti sejuk ,ac/tv/ audio / ada brand maspion untuk pompa air/kipas angin, dan consumer goods lainya .Tidak hanya dijual dalam negri tapi juga sudah export .

      Hapus
    2. @unknow

      anda salah lagi kawan..

      saya tidak memakai standard ganda ketika mengatakan hal itu..

      negara yg kecil..pasar domestiknya kecil..jadi untuk brand lokal mencapai kekuatan dana RnD sangatlah mustahil..tanpa RnD yg bagus,takkan ada produk yg semakin bagus..jangan kata pasar global..pasar domestik juga akan jadi sukar tanpa penambahbaikkan..perusahan tak boleh mengandalkan terus rasa nasionalisme rakyat utk cinta produk tempatan tanpa melakukan yg penambahbaikan..

      lain hal di indonesia..pasar domestik yg besar adalah syurga bagi perusahan.RnD boleh dilakukan tanpa takut akan biaya.kerana bilangan cunsumer yg banyak boleh mendatangkan semula modal biaya RnD yg telah dibelanjakan..

      hal proton..

      saya berkata demikian adalah berdasarkan masalah proton lah..pasar domestik malaysia yg kecil menyebabkan proton tak bebas melakukan RnD..tanpa RnD yg bagus,proton tak boleh bersaing dengan Jenama Japan di pasar global..

      proton cuba bersaing di pasar indonesia..tapi bukan sekadar saingan dari hebatnya japan.malah proton berdepan cabaran blog2 & media indonesia yg memburukkan proton..begitu juga petronas yg gagal di indonesia akibat boykot barangan malaysia..sedangkan petronas dipercayai di negara lain & logo petronas itu sendiri bernilai jutaan dollar..

      proton lebih berjaya di thailand berbanding indonesia..begitu pun,tiada media2 thailand memburukkan proton..malah proton memberi hadiah pada raja thai kerana produk proton diterima disana ketika dulu..

      begitu pun..saya tak menyalahkan indonesia..itu adalah pilihan..hak anda utk memilih..mungkin itu cara indonesia menunjukkan rasa cinta terhadap produk sendiri..







      Hapus
    3. soal mobil proton dan pom bensin petronas tak begitulah, isu media yg mana yg memburokan mrk?masyrakat kamipun tau byk media berkata burok atas dasar bisnis.

      lihatlah 20 tahun lalu industri otomotif korea masuk indonesia habis dimaki2 media, dari isu bahan tipis,korupsi sampe kebohongan publik atas masuknya kia otomotif lwt brand baru timor otomotif yg memilukan skaligus memalukan.

      tapi lama2 mrk berhasil mempertahankan existensi,berjuang dan skr 2 merk hyundai+kia berhasil sejajar dgn otomotif jepang, eropa, dan amrik, sdangkan daewoo pulkam haha!kuncinya di harga dan layanan purna jual mrk yg mirip otomotif jepang.sehingga brand awareness produk korsel dikenal luas dan berimbas pula pada industri mrk yg lain.

      sedangkan proton yg masuk lbh dulu,dgn dibantu oleh salah satu anak penguasa, lwt armada taksi sempat bangkit kembali bbrp tahun lalu, tp ilang lagi.inkonsistensi yg bikin konsumen ragu utk milih, ditambah layanan purnajual yg burok. pdhl soal disain ckp bersaing, hanya saja segmen pasar yg dimasuki itu sedan yg saingannya aduhay. ini yg salah mnurut guwe, di indo lbh suka mpv.

      hal ini sama sperti otomotif rrc yg nyusul +/-10 taun lalu, biar harga super murah, ternyata stigma murah tp loyo mnempel terus. kualitas otomotif rrc yg murah tp rendah daya tahan kualitas dsb berimbas ke industri laen sperti elektronik kala itu.

      akan tetapi penetrasi pasar terus di lancarkan, ada bbrp merk otomotif utama rrc yg telah masuk lg dan bangun pabrik di indonesia atas kerjasama rrc/amrik. mungkin dgn strategi baru dan kualitas yg meningkat, pelan2 akan berubah stigma murah tp loyo, seiring dgn semakin baiknya industri elektronik mrk disini yg pelan2 menggeser produk korea.

      Hapus
    4. Yach begitulah bisnis otomotif, siapa yg kuat dia yg menang. Mbahnya mobil dunia Ford amerika disusul mazda angkat kaki dari indo awal 2016 lalu. Atpm off tp sales jalan terus
      Jadi tidak ada itu anggapan boikot barang malaysia yg menyebabkan proton terlempar dari pasar otomotif disini. Fitnah lbh kejam daripada koruptor haha!
      Apalagi soal petronas, mrk gagal bkn krn boikotlah, kerna harga yg ditawarkan tidak joss dgn kualitas yg dijual, bandingkan saja dgn shell dan total yg impor murni. Pdhal jumlah spbu(pom)petronas lbh banyak dari shell aplg total.
      Ini kisah nyata, caranya mudah, gerobak guwe aje biasa pake shell super melaju kencang jkt bandung tanpa nglitik ditanjakan. Ktika sampe di bandung shell saat itu blom py pom. Yg ada petronas, guwe pikir sama sajalah krn bensin impor ciee, aplg petronas lbh mahal bbrp peraklah. Begitu guwe pake terasa mesin ngelitik terus tp dikit sich pdhl bandung-jkt kan turunan yak haha! nyesel abisss tau gitu pake petromak aja dach lbh murmer dan nasionalis haha!
      Jaman bensin impor masuk itu secara telak telah memukul industri pom di jakarta. Spbu lokal byk yg tutup smpe skr bukan hanya petronas. Satu hal yg guwe pahami, kultur pom bensin lokal pun ada yg brubah sejak pom impor ini masuk, dari kaca dilap ama salam hangat pertama x ketika mao isi haha!kalo sblomnya spbu lokal kan bodo amat mrk sm serpis. Dan yg guwe inget petronas kalo isi 10 liter wkt itu dpt hadiah es krim, wahh asooyyy, suru balik dong jualan es krim aja spertinya cuco haha!


      soal proton berjaya di thailan, baguslah kerna setau guwe masyrakat sana lbh suka sedan, jadi klop dgn produk proton. kalo filipin lbh suka dobel kabin suv.
      tapi jgn lupa cengkraman otomotif jepang di thailan lbh drpd disini.

      Hapus
  6. Indonesia sudah ketinggalan 15-25 tahun dalam hal teknologi militer untuk mengejar ketertinggalan itu maka di perlukan kerjasama dengan negara" maju bisa berupa joint venture atau bisa juga dengan joint production, kalo indonesia memulai penguasaan teknologi militer di mulai dari NOL dengan R&D di perlukan waktu yang cukup lama dan biaya tidak sedikit, maka untuk mengatasi semua itu di perlukan berkesinambungan dari semua unsur yg berkaitan agar adanya kerjasama dalam negeri dengan pihak luar yg sudah maju ,maka lahirlah joint production dengan di disertai TOT untuk kemandirian, untuk tahap awal merakit dulu secara bertahap untuk menguasai teknologi kemudian selanjutnya kemandirian akan lahir dari merakit

    ASBUN = ASAL BUNYI / ASAL NGOMONG TANPA ILMU
    Salam sejahtera

    BalasHapus
    Balasan
    1. muup om don yg itu tuch cuman belagak anak jiran. Eh taunya anak kerokan, ciyus haha!

      Hapus
    2. @doni..

      anda betul..kolaborasi adalah jalan pintas utk menguasai teknologi militer atas nama mandiri...

      selamat jualan nasi putih bro..klu nasi putihnya gak laku,taruh ayam KFC..pasti laku..




























      Hapus