06 April 2017

Kohanudnas Akan Pegang Kodal Sistem Pertahanan Udara Titik

06 April 2017


Radar Smart Hunter bersama rudal QW-3, alutsista Paskhas buatan China (photo : Laraspost)

Indonesia memiliki beberapa alutsista (alat utama sistem senjata) pertahanan udara titik yang tersebar di beberapa Pangkalan Udara (lanud) dan berada di bawah kodal (komando dan pengendalian) Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) Paskhas TNI Angkatan Udara. Sesuai dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, rencananya kodal sistem pertahanan udara titik tersebut ke depannya akan berada di bawah Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional).

“Ada beberapa sistem pertahanan udara. Sistem pertahanan udara ini adalah sistem pertahanan udara titik, yang rencananya ke depan Denhanud ini akan di bawah Kohanudnas. Sehingga terintegrasi sistem pertahanan ini semuanya ada di Kohanudnas,” terang Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Jemi Trisonjaya di Markas Denhanud 472 Paskhas, Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (29/3/2017).


Rudal Chiron, alutsista Paskhas buatan Korea Selatan (photo : Kaskus)

Sistem pertahanan udara titik merupakan sistem pertahanan yang hanya berada di sekitar lanud. Ada beberapa lokasi sistem pertahanan udara titik di Indonesia, yakni di Jakarta, Pontianak dan Makassar.

“Ke depan, seperti yang saya sampaikan, kebijakan KSAU menginginkan pertahanan titik ini ada di bawah Kohanudnas. Nanti akan di kaji, kemudian akan bersinergi apa bila nanti sistem pertahanan udara ini sudah di bawah Kohanudnas,” jelas Jemi.


Display radar Oerlikon Skyshield, alutsista Paskhas buatan Swiss (photo : ardava)

Menurut Kadispenau, dengan berada di bawah Kohanudnas, komando dan pengendalian sistem pertahanan udara titik akan lebih maksimal. terkait dengan pembinaan, akan tetap dilakukan oleh Paskhas, namun untuk operasional akan berada di bawah kodal Kohanudnas.

“Alutsista ini ada yang dari Swiss, ada yang dari Cina, ada yang dari Korea Selatan. Kita sudah ada pelatihan, kemudian sudah ada teknisinya juga yang disekolahkan di sana dan mereka bisa melaksanakan perbaikan,” papar Jemi.

(Angkasa)

6 komentar:

  1. Miris negara sebesar ini hanya di jaga oleh SAM jarak amat pendek . Minimal kit abutuh jarak menegah ,kalao perlu S300 .

    BalasHapus
  2. so many type, do we have tot for all these stuff?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Not that many. If u check, those are different things.
      From Swiss is Skyshield 30mm gun. Not missile.
      From China, manpads vshorads.
      From South Korea, non-manpads (due to its weight) vshorads.

      Hapus
    2. yes, thank you pak budi. a bit confusing with army anti air equipment.

      Hapus
  3. SAM jarak menengah lagi pengadaan.
    S-300 ga sesuai dengan doktrin. Kecuali S-300 jadul yg jaraknya dibawah 100km.

    BalasHapus
  4. Setelah tim hanud paskhas dipisahkan dari satuan tempur, kemudian dialihkan ke Kohanudnas.
    Satuan tempur darat lainnya seperti detasemen matra dan batalyon komando, tetap di bawah Koopsau, ya?

    BalasHapus