12 Januari 2015

Jokowi Akan Kucurkan Rp 700 Miliar ke Pindad untuk Tingkatkan Produksi

12 Januari 2014


Jokowi menyadari bahwa Indonesia masih belum bisa memproduksi 100 persen alutsista, oleh karenanya bisa join venture dengan perusahaan asing, namun demikian diusahakan tempat produksinya di Indonesia (photo : Pindad)

BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai produk-produk yang dihasilkan oleh PT Pindad tidak kalah berkualitas dengan produk dari luar. Namun, Jokowi menginginkan agar perusahaan plat merah itu bisa menambah kapasitas produksinya. Pemerintah berencana menyuntikan dana ke Pindad sebesar Rp 700 miliar.

"Suntikan sebesar Rp 700 miliar. Dengan suntikan seperti itu, memberikan dampak apa? Ke ekonomi atau negara. Jadi ke depan, jangan sampai beli ke luar karena akan ganggu neraca perdagangan kita juga," kata Presiden Jokowi saat mengunjungi PT Pindad di Bandung, Senin (12/1/2015).

Di Pindad, Jokowi melihat sejumlah ruang produksi. Dari situ, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai bahwa alur produksi yang ada di Pindad sudah sangat bagus. Namun, Jokowi mengaku yang masih kurang digarap adalah dari sisi marketing untuk meningkatkan produksi.

"Alur mulai dari raw material, produksi di mesin, assembling kelihatan. Tapi menurut saya, yang perlu didorong adalah kapasitas produksinya berlipat, dua kali atau tiga kali. Itu bergantung pada marketing," ucap dia.

Pindad saat ini membuat panser Anoa, senjata api laras panjang, hingga amunisi untuk pesawat tempur Sukhoi dan F-16. Hasil produksi Pindad selama ini sebanyak 95 persen dipasarkan ke dalam negeri, dan 5 persennya untuk pasar luar negeri.

Dari 95 persen yang dipasarkan ke dalam negeri, sebanyak 20 persen diperuntukkan untuk komersil.

Jokowi berharap agar pendekatan penjualan yang dilakukan Pindad tak hanya ke TNI dan juga Polri, tetapi juga ke pasar di luar negeri. Apabila marketing sudah dilakukan dengan baik, Jokowi yakin produk-produk yang dimiliki Pindad akan diminati pasar yang lebih luas.

"Saya sudah sampaikan ke menteri BUMN kalau marketing bagus, produksi punya kemampuan, akan kita suntik BUMN baik untuk investasi dan modal kerja. Jangan sampai alat pertahanan kita banyak beli di luar," ucap dia.

Setelah melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad, Jokowi melanjutkan kegiatan blusukan ke PT LEN dan Universitas Telkom. Kunjungan kerja Presiden hari ini akan diakhiri dengan berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia serta rumah H Ma'soem di Rancaekek.

(Kompas)

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Jangan hanya PT Pindad yg dikucuri uang tambahan, juga hrs dipikirkan para pendukung spt penyiapan baja2/titanium sbg badan pesawat/kapal selam/senjata/tank/tabung2 roket sbg nozzel PT Krakatau steell dan kalau semua terdukung akan memberikan nilai tambah yg besar.

    BalasHapus