19 Maret 2024

Transfer Persenjataan Ke dan Dari Vietnam Tahun 2023

19 Maret 2024

INS Kirpan missile corvette was gifted to Vietnam (photo: ANI)

SIPRI kembali mengeluarkan laporan mengenai transfer persenjataan dunia, berikut disampaikan data impor dan ekspor persenjataan selama kurun waktu 2023 dalam format baru.

Untuk negara Vietnam, impor persenjataan selama tahun 2023 adalah sebagai berikut ini.

Untuk negara Vietnam, ekspor persenjataan selama tahun 2023 adalah tidak ada.

(SIPRI)

Air Force Wants 2 More T-50THs in 2025

19 Maret 2024

T-50TH trainer aircraft (photo: RTAF)

A small project in the Air Force's 2024 White Paper, which is in the Training group, is the Air Force's plan to purchase two more T-50TH trainer jets, with a budget request in 2025 and a budget commitment between 2025-2028, which the aircraft This plane is a training plane, but the aircraft is equipped with equipment and weapons that can be used in combat if war breaks out.

If it succeeds this will be phase 5 of this project, and it is considered that the Air Force will receive all the aircraft as planned from the beginning, which intended for this squadron to have 16 aircraft, with the previous 4 phases divided into:
- Phase 1: Purchase 4 T-50THs.
- Phase 2: Purchase 8 T-50THs.
- Phase 3: Installs equipment to upgrade to the FA-50 Block 10 with better weapons capabilities. It is equipped with an EL/M-2032 radar, an SPS-1000 radar receiver system, an ALE-47 CMDS decoy launch device, a Sniper ATP targeting pod to install a GBU-12 laser-guided bomb, etc.
- Phase 4: Purchase of 2 T-50THs, which was postponed due to COVID-19, according to the original plan to buy 4 aircraft, cut down to 2 aircraft.
Therefore, these 2 aircraft in Phase 5 will be considered to complete the project, which is likely to have a Block 10 aircraft that has the same characteristics as the other aircraft. In total, Squadron 401 will have a total of 16 T-50TH aircraft.

(TAF)

Indonesia Akan Memulai Kembali Proses Pengadaan Rudal Exocet Lebih Banyak

19 Maret 2024

KRI Sultan Iskandar Muda (367) kelas Sigma 90 menembakkan rudal Exocet SSM (photo: TNI AL)

Indonesia harus memulai kembali proses untuk mengisi kembali stok rudal anti-kapal MBDA Exocet MM40 Block 3 setelah upaya sebelumnya gagal karena masalah ketidaksesuaian perizinan.

Surat tertanggal 24 Februari dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dikirim ke berbagai departemen di Kementerian Pertahanan (Kementerian Pertahanan) menegaskan bahwa izin yang sebelumnya diberikan untuk pengadaan rudal dengan pinjaman luar negeri (PSP) kini telah berakhir.

Salinan surat tersebut diberikan kepada Janes pada tanggal 18 Maret oleh sumber yang dekat dengan proses pengadaan.

Dalam surat tersebut, Kementerian Keuangan menyarankan masing-masing departemen Kementerian Pertahanan untuk mengajukan kembali permohonan untuk total tiga program yang izin pinjaman luar negerinya telah habis, termasuk pengadaan rudal Exocet.

Selain rudal Exocet, dua program lainnya adalah pengadaan sistem mortir 81 mm terpasang dengan jumlah dan merek yang tidak ditentukan serta pengadaan unit senapan mesin ringan FN Minimi 5,56 mm dalam jumlah yang tidak ditentukan. Penerima manfaat dari kedua program ini adalah berbagai satuan tempur TNI Angkatan Darat.

Kementerian Pertahanan Indonesia sebelumnya telah memberikan kontrak kepada perusahaan pertahanan lokal PT Republik Defensindo untuk pengadaan 15 unit rudal Exocet, dengan tujuan agar perusahaan ini bertindak sebagai perwakilan lokal MBDA.

(Jane's)

18 Maret 2024

The Royal Thai Navy Held the Opening Ceremony of the 2024 Navy Training

18 Maret 2024

Opening ceremony of Navy training FY 2024 (photos: Sompong Nondhasa)

The Royal Thai Navy (RTN) held the opening ceremony of Navy training for the fiscal year 2024 at the Naval Training Range No. 15, Hat Yao, Samae San, Sattahip District, Chonburi Province, on March 5, 2024, which conducted training during the period 20 November 2023 - 1 August 2024.


It is during the same period as Cobra Gold 2024, which previously held the AMPHIBEX amphibious warfare exercise with the US and ROK militaries at the same location on March 1, 2024.


As information was previously provided in the Navy White Paper 2023, the 2024 Navy exercises will include live-fire training of the ESSM surface-to-air missile and training in firing the Mk54 light torpedo from The frigate HTMS Bhumibol Adulyadej was commissioned for the first time during 13-31 May 2024.


The 2024 Navy training also saw the principles of integrating joint combat operations with the Royal Thai Air Force (RTAF) and the Royal Thai Army (RTA) and placing emphasis on Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) as well. 

(AAG)

Transfer Persenjataan Ke dan Dari Myanmar Tahun 2023

18 Maret 2024

JF-17M AU Myanmar dipersenjatai dengan rudal C-802A, PL-12 dan PL-5E-II (photo: Chinese Military Aviation)

SIPRI kembali mengeluarkan laporan mengenai transfer persenjataan dunia, berikut disampaikan data impor dan ekspor persenjataan selama kurun waktu 2023 dalam format baru.

Untuk negara Myanmar, impor persenjataan selama tahun 2023 adalah sebagai berikut ini.



Untuk negara Myanmar, ekspor persenjataan selama tahun 2023 adalah tidak ada.

(SIPRI)

Perkembangan Kerja Sama Nexter dengan PT Pindad, Akan Produksi Amunisi Tank Leopard

18 Maret 2024

Tank Leopard 2 Yonkav 8 (photo: Kostrad)

KOMPAS.TV - Indonesia berpeluang memproduksi berbagai amunisi kaliber sedang dan besar untuk berbagai alutsista Matra Darat, Laut maupun Udara lewat kerja sama dengan produsen sistem pertahanan darat terkemuka Nexter-KNDS. Yang sudah disepakati bersama PT Pindad, yakni produksi amunisi latih untuk Tank Leopard milik TNI AD.

Dengan kerusakan masif yang ditimbulkan, artileri kerap dijuluki rajanya medan pertempuran. Beberapa waktu lalu, Jurnalis KompasTV melihat langsung bagaimana amunisi dan sistem meriam artileri swagerak ini, dibuat di 3 fasilitas produksi milik Nexter-KNDS di Perancis. (Kompas TV)

Gandeng Pindad, Nexter KNDS Tingkatkan Kemampuan Sistem Senjata RI

Paris, Prancis, CNN Indonesia -- Perusahaan sistem pertahanan darat asal Prancis, Nexter KNDS siap bekerja sama dengan BUMN Pertahanan RI untuk membangun sistem industri persenjataan dalam negeri.

Amaury De Poncins, Direktur Penjualan Ekspor Asia Nexter KNDS, mengatakan pihaknya terus melakukan transfer pengetahuan dan teknologi alih alih hanya menjual persenjataan semata ke RI. Salah satunya adalah menciptakan sistem yang berkelanjutan untuk Indonesia.

"Kami menyadari bahwa menjual senjata saja tak realistis. Dalam rencana strategis, kami terus melakukan transfer kapabilitas (Nexter KNDS) ke industri pertahanan di Indonesia secara progresif," kata De Poncins di Versailles, Prancis beberapa waktu lalu.

Diketahui, PT Pindad (Persero) dan Nexter KNDS sebelumnya sudah bekerja sama untuk konten lokal kendaraan taktis 4x4 Komodo Nexter berbagai tipe dan Caesar 155 mm Howitzer pada periode 2017-2020.

Dalam situs resmi Pindad disebutkan, tipe yang diproduksi antara lain: Battalion Command Vehicle (BnCV), Battery Command vehicle (BCV), Meteo Vehicle (MeV), Forward Observer Vehicle (FoV), Relay Vehicle (ReV) dan Logistic Vehicle (LoG).

Tak hanya itu, De Poncins menuturkan BUMN lainnya yang memiliki peran strategis adalah PT Len Industri (Persero) terkait dengan sistem elektronik, demikian pula perusahaan terkait lainnya. Menurutnya, hal ini akan bisa dilakukan di masa mendatang.

"PT Len untuk sistem elektronik, dan perusahan lainnya bisa menjadi mitra penting kami di masa mendatang," kata De Poncins.

KNDS sendiri merupakan perusahaan hasil merger antara the German Krauss-Maffei Wegmann (KMW) dan Nexter pada 2015. Perusahaan raksasa itu menargetkan untuk menjadi pemimpin di bidang pertahanan darat untuk seluruh Eropa. Sebanyak 50 persen saham dimiliki Pemerintah Prancis, dan 50 persen lainnya digenggam oleh satu perusahaan di Jerman melalui German Family Fund.

Pada Juni 2021, Indonesia dan Prancis meneken Persetujuan Kerja Sama Pertahanan atau Defence Cooperation Agreement yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly.

DCA sendiri tercipta setelah keduanya bertemu pada Januari 2020.

Dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri, DCA akan meningkatkan cakupan kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Ini terdiri dari pendidikan dan pelatihan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemeliharaan perdamaian,pemberantasan terorisme, serta pengembangan dan penelitian industri pertahanan termasuk produksi bersama.

(CNN)

Philippine Army Conducts Live Fire Exercise of ATMOS 155mm SPH

18 Maret 2024

Live Fire Exercise of ATMOS 155mm Self-Propelled Howitzers (photos: Manila Bulletin)

Members of the Philippine Army conduct a live fire exercise of the newly acquired Autonomous Truck Mounted Howitzer System (ATMOS) 155 self-propelled guns and M119 105mm Howitzer during the Combined Arms Training Exercise (CATEX) "Katihan" Battle 2 Period at Camp O'Donnell in Capas, Tarlac on Friday, Mar. 15.


CATEX Katihan is the first-ever large-scale exercise that aims to enhance the overall effectiveness of the military and further establish a secure and stable foundation for national defense. 


Philippine Army operates two batteries of ATMOS 155 self-propelled guns which consist of 6 mobile firing units each (12 total) has been delivered by Elbit Systems.